Minggu, 15 Maret 2009


Artikel ini saya tulis hanya sebagai saran masukan kepada para penggemar APBT diseluruh tanah air, sehubungan dengan dimuatnya tayangan acara "Potret-SCTV mengenai anjing Pit Bull", beberapa waktu yang lalu.

Saya menyimaknya dengan baik, terutama pada saat awal tayangan, pertama-tam saya cukup terkesan terhadap besarnya minat/ antusias penggemar dalam memberikan informasi yang sebenarnya tentang APBT, bahwa sifat anjing ini sebenarnya memiliki sifat yang baik & bersahabat tetapi dibutuhkan penanganan/ pelatihan yang baik dari Pemiliknya, karena seperti juga pada jenis lainnya, jika Pemiliknya memberikan penanganan yang salah (contoh: dibuat menjadi anjing yang agresif) maka tentu saja karakternya akan berubah mengikuti permintaan / arahan Pemiliknya.

Namun menurut pendapat saya ada sesuatu hal yang saya sayangkan dalam tayangan ini, karena pada tayangan terakhir, terlihat seekor Pit Bull dilatih Pemiliknya untuk menyerang seekor anjing kampung. Dan tentu saja para pemirsa dapat memberikan penilaian yang buruk terhadap anjing ini, karena digunakan untuk pertarungan, terlebih lagi pertarungan yang tidak imbang yaitu diadu dengan yang lebih lemah (anjing kampung).

Terlepas dari adanya pro dan kontra terhadap kegiatan pertarungan hewan, adu ikan, burung, ayam , anjing, domba, bahkan tidak luput manusiapun juga diadu dalam pertandingan tinju/ karate, maka saya berusaha mengajak untuk melihatnya secara lebih objektif khususnya terhadap keberadaan jenis anjing ini. Pengetahuan tentang Pit Bull secara mendalam akan selalu tidak pernah habis diteliti oleh para penggemarnya diseluruh dunia, namun jika kita mau melihatnya secara lebih nyata maka sebenarnya terdapat keistimewaan yang unik mengenai sifat / temperamen dari jenis ini, yah. saya harap kita tidak hanya melihat Pit Bull dari sisi kekuatan dan kehebatannya dalam berburu, bertarung, atau karyaguna anjing. Lihatlah keistimewaan Purebred APBT dari perindukan garis darah yang baik: sifat anjing ini sebenarnya tidak mempunyai hasrat/ keinginan untuk bertarung/ agresif dengan hewan-hewan yang lebih lemah ataupun hewan-hewan lain yang lebih kuat namun hewan itu dapat bersosialisasi dengannya. Itu bukan teori, Saya memiliki APBT yang lebih lembut perangainya didalam rumah dibanding perangai jenis Golden Retriever !!, namun baru akan menampilkan ketangguhannya hanya ketika diuji didalam ring aduan. Jika anda memiliki Gamebred APBT, maka biasanya sejak dari usia anakan, jenis ini dapat saja disosialisasikan dengan kucing, ayam, bebek, anjing kampung, dan binatang yang lebih kuat seperti kerbau dan kuda. Jenis ini tidaklah seagresif anjing-anjing jenis penjaga lainnya. Ataupun tidak seperti dugaan orang awam.

Mengapa? Karena sejak lama Pit Bull memang dibreeding untuk tujuan mengatasi hewan-hewan kelas berat / predator yang umumnya lebih kuat dari dirinya (contoh : Bull/ Bearbaiting: menangkap banteng & beruang, Catchdog: menangkap babi hutan) ataupun minimal diuji kemampuannya dengan anjing jenis Pit Bull juga(bukan jenis lain) yang mempunyai kemampuan setara dengan dirinya didalam arena ring "Pit", jadi sebenarnya bukan dilatih dengan yang lebih lemah seperti anjing kampung atau jenis lainnya.


Memang terdapat kenyataan, bahwa segelintir pemilik Pit Bull ingin mengambil cara instan untuk mengembangkan keberanian anakan Pitbullnya dengan cara melatihnya dengan anjing Kampung, namun sebenarnya cara seperti itu tidaklah benar dan tidak lazim digunakan oleh para Pitdogmen Profesional/ senior baik di Amerika maupun di Eropa.

Para Petarung anjing Pit Bull yang sebenarnya menggunakan prinsip utama yang baik & fair bagi pembentukan mental anjingnya, yaitu mereka menggunakan 2 Prinsip utama: Matching, dan Scratching . Saya tidak menganjurkan pertarungan anjing, namun hal ini dapat dijadikan masukan sebagai gambaran sebenarnya tentang "Dogfighting" (pertarungan anjing) yang seharusnya.

1. Matching (Disetarakan)

Yang disetarakan adalah umur, jenis kelamin, berat, dan pengalaman bertarung. Agar tidak terjadi pertarungan yang tidak imbang. (anjing dalam kondisi sakit, kondisi lemah, ataupun mengalami cacat/ gangguan fisik tidak pernah diperbolehkan mengikuti, karena sebenarnya hampir mirip dengan pertandingan tinju, terdapat ahli/dokter hewan yang terlebih dahulu mengecek kesehatan anjing harus dalam keadaan maksimal sehat prima, tidak ada cacing, parasit, dsb didalam darahnya)

2. Scratching (dihadapkan untuk saling melihat & dilepas secara bersamaan)

Pagar kayu ring arena yang berukuran kurang lebih 4m x 4m, dibuat pendek dengan tinggi sekitar 70cm, dimaksudkan agar jika terdapat anjing yang ingin menghindar/ mundur,maka dapat dengan mudah untuk melompati pagar tersebut. Terbukti pada beberapa anjing dari jenis yang bukan Pit Bull seperti American Bulldog akan sangat bersemangat pada saat awal pertandingan namun ketika keadaan terjepit, dia akan berusaha kabur dengan melompati pagar tersebut. Hal kedua adalah pada saat Scratching dimaksudkan agar anjing yang tidak ingin bertarung lagi/ ingin berhenti maka anjing tersebut biasanya akan berpaling kepalanya kearah samping, menghindari tatapan anjing lawan. Dan tentu saja pemenangnya akan langsung dapat ditentukan jika terdapat anjing yang berpaling. Itulah fungsi garis :"Scratch-line" yaitu kedua anjing petarung diposisikan pada masing-masing garis "Scratch-line", dan setelah dinyatakan siap, maka wasit memberikan aba-aba seperti ronde-ronde tinju agar kedua Pitdogmen secara bersamaan saling melepaskan anjingnya. Terdapat saat istirahat sejenak seperti pada istirahat tiap ronde pada pertandingan tinju, dimana terdapat cornerman yang memberikan sedikit perawatan luka, & membasuh air untuk anjingnya.

Selama pengamatan saya di beberapa tempat pertarungan anjing Pit Bull di Thailand, Semua ketentuan, tata cara pertandingan, dan peraturan yang baku dibuat dan dijalankan secara ketat, fair dan kaku, sehingga jika terdapat pemilik yang berlaku curang, maka pertandingan akan langsung didiskualifikasikan, dan pemiliknya mendapatkan sangsi yang berat.

Demikian pula tata cara/ peraturan "Pit Rules" yang diberlakukan di Amerika/ Eropa (contoh: Al Brown) terdapat 15 Pasal ketentuan dalam persiapan dan pelaksanaan pertandingan, peraturan justru dibuat untuk menghindari adanya ketidakseimbangan pertarungan dan tentu saja untuk menghindari agar anjing gamedog tersebut meskipun menang ataupun kalah tapi tetap harus dapat diselamatkan oleh Pemiliknya.

Hal ini berbeda dengan anggapan orang awam yang menduga bahwa pertarungan anjing dibuat dengan brutal dan sadis tanpa memikirkan nyawa anjingnya. Beberapa pertarungan gelap/ jalanan yang dilakukan oleh segelintir orang/ mafia/ penjudi, mungkin saja tidak akan memakai "Pit Rules" tersebut, namun perlu diketahui bahwa sebenarnya sejarah lama APBT menggunakan "Pit Rules" yang benar, bukanlah sekedar melemparkan kedua anjing untuk saling melukai, namun lebih ditujukan pada pengujian daya tanding/ kemampuan fisik dan terutama sifat gamenessnya. Seringkali pertandingan segera dihentikan agar pihak anjing yang kalah tetap dapat diselamatkan.

Saya merasa tidak perlu untuk membahas mengenai persiapan pertandingan seperti beberapa tahapan: confidence building stage, keep, conditioning,dll, karena bagaimanapun juga meski kita telah berhati-hati dalam melakukannya, namun tetap saja anjing dapat mengalami luka berat, cacat, ataupun kematian (contoh :akibat Hypovolumic, infeksi,dll). Dari fakta-fakta diatas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa jenis ini tidaklah layak dipertarungkan dengan hewan lain yang lebih lemah, karena dikhawatirkan akan mengalami penyimpangan karakter yaitu berani hanya dengan yang lebih lemah. Demikian pula pertarungan Pit Bull dengan jenis hewan lain seperti babi hutan, macan akar, dsb. Meski Pit Bull dapat mengalahkannya, namun sebenarnya pertarungan tersebut tidak setara (tidak "match") karena babi hutan/ hewan buas lain bukanlah type "Fighter" yang setype dengan Pit Bull dan mereka memiliki atribut yang berbeda dengan Pit Bull, seperti: taring babi, cakar macan dapat membahayakan anjing. Hal ini berbeda artinya jika kita hanya bertujuan melatih Pit Bull sebagai "Catch-dog"/ anjing penangkap babi hutan, maka pelatihan dasar hanyalah untuk pengenalan anjing terhadap babi hutan agar dapat mempelajari buruannya, bukan dengan menggilir seekor babi hutan dengan belasan ekor anjing sampai babi tersebut mati seperti yang dilakukan dibeberapa tempat sekitar Bandung- Pangandaran. Karena hal ini akan menjadi penderitaan yang berat bagi babi hutan. Menurut saya sebaiknya babi hutan tersebut dibebaskan setelah 3 sampai 5 ekor anjing berhasil menangkapnya, karena fokusnya adalah hanya sebagai pelatihan dasar berburu.

Untuk melatih kekuatan gigitan ataupun keberanian seekor Pit Bull tidak perlu dilakukan terhadap anjing kampung, karena kita dapat melatihnya dengan cara lain yang lebih baik seperti, menggigit springpole,ban motor,dll. Untuk keberaniannya sebenarnya Pit Bull Purebred tidak perlu diragukan karena mentalnya memang sudah kuat, namun jika terpaksa diujipun harus dengan jenis yang sama dan setara ukuran/umurnya. Sebenarnya fakta adalah hanya kurang dari 5% dari Pemilik APBT yang ingin/ pernah melakukan uji kemampuan anjingnya di arena tarung. Karena 95% pemilik APBT sebenarnya sangat menyayangi anjingnya dan hanya bertujuan untuk memeliharanya sebagai anjing keluarga, teman bermain anak-anak, anjing pemburu atau penjaga peternakan saja.

Jadi latihan apa yang baik untuk jenis ini? Banyak cara untuk menguji kemampuan dan keteguhan tekadnya, antara lain, kita dapat memberikan latihan menggigit springpole/ sabuk/ ban motor, uji kemampuan menarik beban berat (weight pulling), memanjat tebing/ pohon , berenang, berburu, melatih fisiknya dengan Catmill, treadmill, dan kegiatan lainnya yang lebih positif dan berguna.

Dan kegunaan apa saja yang dapat diberikan sebagai tugas bagi anjing jenis ini ? Pit Bull dapat digunakan untuk banyak hal antara lain: anjing keluarga, anjing pemburu, anjing pelacak/ pencari jejak , anjing therapy, anjing penjaga peternakan, dsb. Namun secara pribadi saya tidak menyarankan jenis ini untuk diperlakukan sebagai khusus anjing penjaga yang "galak & agresif". (mungkin anda berpikir kalau tidak galak bagaimana dapat menjaga rumah? ) . Bagi yang pernah memeliharanya tentu akan memahaminya. Karena justru itulah keunikan Pitbull, dia bersifat "natural guardian"/ insting menjaganya adalah secara naluri alamiah (seperti insting seorang Ibu yang melindungi anaknya- dahulu jenis ini disebut: 'nursemaid-dog'), dia lebih cocok dijadikan anjing keluarga saja daripada dijadikan anjing penjaga yg galak, karena sifat Pitbull tidak perlu diprovokasi secara berlebihan untuk bertindak agresif terhadap tamu, sebab Pit Bull berbeda dengan kebanyakan jenis lain, mereka anjing dengan tekad dan keberanian yang jauh lebih tinggi dibanding jenis lain, Pit Bull tidak akan mundur dari ancaman /gangguan penjahat, mereka akan setia melindungi Pemilik & keluarganya, namun akan bertindak familiar terhadap siapa saja, anak-anak, orang dewasa yang masuk kerumah dengan sepengetahuan pemiliknya.

1 komentar:

  1. tulisan anda bisa mengingatkan saya pada kejadian nyata di tempat saya Praktek!
    APBT sepertinya berkelakuan sama dengan yang diinginkan pemilik tanpa peduli sebenarnya anjingnya bisa terancam nyawa dan mengancam nyawa orang lain....hub. http://satwakusayang.blogspot.com

    BalasHapus